Dalam rangka untuk melestarikan kesenian anak-anak yang berupa mainan anak-anak (dolanan; bahasa jawa) dan juga untuk mengembangkan minat anak-anak untuk kembali mencintai seni tradisional Jawa maka pada kesempatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta, menggelar Festival "Dolanan Tradisional Bocah" di Kawasan Ngarsopuran Kota, 3-5 Juli.
Kepala Disbudpar Kota Surakarta Purnomo Subagyo, di Solo, Jumat, mengatakan, festival tersebut untuk mengisi masa liburan sekolah.
Menurut Purnomo, ada sekitar 16 jenis "dolanan" (permainan anak-anak) tradisional yang akan ditampilkan dan dibangkitkan kembali melalui kegiatan tersebut.
"Jenis permainan modern saat ini semakin meminggirkan 'dolanan' tradisional.Sedangkan festival ini akan disajikan dalam kemasan natural," katanya.
Namun, kata dia, sebenarnya masih ada celah, setidaknya memperkenalkan kembali 'dolanan' tradisional kepada anak-anak masa kini, tetapi hal itu masih diperlukan waktu dan mencari formulasi yang tepat.
Oleh karena itu, pihaknya mencoba wahana memperkenalkan dolanan tradisional kepada anak-anak lewat festival tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan.
Pola sajian festival tersebut, kata dia, dikelompokkan dua bagian, yakni dolanan anak-anak yang dikemas dalam bentuk pemanggungan dan secara natural agar penonton dapat berinetraksi langsung.
Ketua Panitia Festival Dolanan Bocah Mujiono menjelaskan, festival dalam sajian natural bagi penonton usia anak-anak terbuka kesempatan seluas-luasnya untuk bergabung dalam pentas.
Menurut Mujiono, melalui keterlibatan penonton dalam arena pentas natural tersebut dapat diketahui sejauh mana tingkat apresiasi anak-anak terhadap dolanan tradisional.
0 komentar:
Posting Komentar