Hari kamis malam tepatnya tanggal 12 November 2009, Bertempat di Loji Gandrung, Pemerintah Kota Surakarta meluncurkan "Solo City Jazz 2009" yang akan berlangsung pada 4 hingga 5 Desember 2009 di halaman Pasar Windujenar, kota Solo.
"Acara tersebut merupakan salah satu dari sejumlah acara besar tentang kesenian yang diadakan di Kota Solo," kata Wali Kota Surakarta, Joko Widodo di Solo, Jumat (13/11).
"Acara tersebut merupakan salah satu dari sejumlah acara besar tentang kesenian yang diadakan di Kota Solo," kata Wali Kota Surakarta, Joko Widodo di Solo, Jumat (13/11).
Pada acara tersebut, katanya, akan menampilkan pertunjukan musik jazz berkolaborasi dengan kesenian-kesenian daerah Jawa, salah satunya adalah batik.
"Selain untuk mempromosikan Kota Solo, acara tersebut juga bertujuan untuk menunjukkan spirit kota ini sebagai kota budaya," kata dia.
Hal tersebut, lanjut Joko Widodo, tertuang di dalam tema "Solo City Jazz 2009", yaitu "Jazz Up Batik", karena batik mewakili spirit lokal Solo sebagai kota budaya.
Joko Widodo berharap, pergelaran musik jazz tersebut dapat dilakukan setiap tahun di Solo sehingga dapat meningkatkan minat wisatawan untuk hadir di kota tersebut.
Sementara itu, salah satu panitia penyelenggara, Heru Mataya mengatakan, kolaborasi antara batik dan musik jazz akan ditunjukkan melalui penataan panggung yang menonjolkan batik, "Para pengisi acara akan tampil di panggung yang kami desain dengan menggunakan corak-corak batik,".
"Hal tersebut dilakukan karena kami menilai musik jazz dan batik memiliki kesamaan dalam hal filosofi, yaitu kebebasan berekspresi dalam kesenian," kata dia.
Sebelum acara tersebut berlangsung pada awal Desember, lanjutnya, penyelenggara akan mengadakan sejumlah acara untuk mempromosikan "Solo City Jazz 2009".
"Acara-acara promosi tersebut, antara lain sejumlah pertunjukan musik jazz yang diadakan pada 20, 21, 27, dan 28 November 2009 di Solo Grand Mall, Kampung Batik Laweyan, Solo Square, dan Kampung Batik Laweyan," kata dia.
Selain itu, lanjutnya, penyelenggara juga akan mengadakan klinik jazz dan sarasehan "Solo City Jazz 2009" di Balai Soedjatmoko pada 3 Desember 2009.
"Acara peluncuran yang kami adakan saat ini juga merupakan bagian dari promosi bahwa akan ada acara pertunjukan musik jazz berskala nasional di Kota Solo," kata dia.
Heru Mataya mengatakan, "Solo City Jazz 2009" merupakan pertama yang diadakan di Kota Solo, "Kami merencanakan acara tersebut akan berlangsung setiap tahun pada waktu ke depan,".
Sejumlah artis ibukota pun dijadwalkan akan tampil dalam pergelaran musik nasional "Solo City Jazz 2009" Solo, JawaTengah.
"Artis ibukota yang akan tampil antara lain gitaris Donny Suhendra, penyanyi Andien, gitaris Agam Hamzah, harpis Maya Hasanduet penyanyi Dian Pramana Putra dan Deddy Dukun, Yovie Widianto, serta bassis grup band Padi, Rindra Risyanto," kata direktur pertunjukan acara tersebut, Gideon Momongan di Solo, Kamis.
Menurutnya, artis-artis ibukota tersebut saat ini diakui sebagai musisi dan penyanyi yang memiliki kepiawaian dalam membawakan musik jazz.
"Mereka akan saling berkolaborasi dalam pertunjukan musik jazz yang membawakan tema `Jazz Up Batik`," kata dia.
"Mereka akan saling berkolaborasi dalam pertunjukan musik jazz yang membawakan tema `Jazz Up Batik`," kata dia.
Selain dengan sesama artis ibukota, lanjut Gideon, para artis tersebut juga akan berkolaborasi dengan sejumlah musisi lokal, seperti Sruti Respati, Kiki Dunung, Wayan Sadra dan Sono Seni Ansamble, dan grup asal Yogyakarta, Clorophyl."Selama ini musik jazz dikenal sebagai musik yang lebih banyak dikonsumsi masyarakat kelas atas.
Akan tetapi, dalam peregelaran kali ini musik jazz akan dikemas lebih merakyat dengan dikolaborasikan dengan bentuk-bentuk kebudayaan masyarakat Solo, dalam hal ini adalah batik," kata dia.
Akan tetapi, dalam peregelaran kali ini musik jazz akan dikemas lebih merakyat dengan dikolaborasikan dengan bentuk-bentuk kebudayaan masyarakat Solo, dalam hal ini adalah batik," kata dia.
Semangat dalam kebebasan berekspresi pada musik jazz dan kesenian batik, menurutnya, menjadi motivasi tersendiri dalam mengkolaborasikan dua hal tersebut.
"Hal tersebut akan tersaji dalam pengemasan panggung yang akan dijadikan tempat pertunjukan," kata Gideon.
Selain itu, lanjut Gideon Momongan, pengemasan pertunjukan musik jazz dengan konsep kerakyatan tersebut juga dilakukan melalui kolaborasi musik jazz dengan musik etnik oleh sejumlah musisi.
Adapun rangkaian acara Solo City Jazz 2009 ini sebagai berikut:
* Pra event Solo City Jazz
1. Jumat, 20 November pk. 19.00 di Solo Grand Mall
2. Sabtu, 21 November pk. 19.00 di Kampung Batik Laweyan
3. Jumat, 27 November pk. 19.00 di Solo Square
4. Sabtu, 28 november pk. 19.00 di Kampung Batik Wisata Kauman
* Klinik Jazz
Jumat-Sabtu (4-5 Desember 2009) di Halaman Windujenar Ngarsopuro.
* Sarasehan SOLO CITY JAZZ
pk. 14.00-17.00 di Balai Soedjatmoko- TB.Gramedia
* SOLO CITY JAZZ
Jumat-Sabtu (4-5 Desember 2009) di Halaman Windujenar Ngarsopuro.
0 komentar:
Posting Komentar