Sebagai warga Solo yang terkenal sangat berbudaya, maka tak heran jika banyak pula warga Solo yang berusaha melestarikan tradisi maupun warisan budaya peninggalan nenek moyang.Salah satunya melestarikan warisan budaya berupa batik.Banyak cara pula yang bisa dilakukan untuk memasyarakatkan batik yang sudah telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.
Salah satunya, melalui kerajinan sandal batik. Namun, berbeda dengan sandal batik yang selama ini kita kenal, sandal batik kreasi seorang perajin di Serengan, Solo, Jawa Tengah, ini tergolong unik. Ditangan kreatifnya sandal yang satu ini tidak ditempel kain batik, namun, diukir atau digambar langsung dengan solder khusus yang sudah dimodifikasi.
Sekilas, memang tidak ada bedanya, sandal batik buatan perajin asal kampung Kemlayan, Laweyan, Solo, bernama Syafiq Jordan ini dengan sandal batik lain yang banyak beredar di pasaran. Namun, jika diperhatikan lebih cermat, sandal batik ini ternyata tidak ditempel dengan kain atau perca batik seperti biasa.
Sandal batik, yang disebut Syafiq, sebagai sandal batik sanggit ini, dibuat dengan cara diukir langsung menggunakan solder khusus. Setidaknya, ada dua buah solder atau alat pemanas listrik, yang disiapkannya untuk membatik di atas sandal tersebut. Keduanya berbentuk pipih, dengan ukuran yang berbeda.Cara pembuatan sandal batik sanggit ini sangat sederhana, “Pertama, bahan spon eva tipis dipotong sesuai ukuran sandal diinginkan, kemudian dilapisi dengan spon yang lebih tebal,” kata Syafiq.
Sekilas, memang tidak ada bedanya, sandal batik buatan perajin asal kampung Kemlayan, Laweyan, Solo, bernama Syafiq Jordan ini dengan sandal batik lain yang banyak beredar di pasaran. Namun, jika diperhatikan lebih cermat, sandal batik ini ternyata tidak ditempel dengan kain atau perca batik seperti biasa.
Sandal batik, yang disebut Syafiq, sebagai sandal batik sanggit ini, dibuat dengan cara diukir langsung menggunakan solder khusus. Setidaknya, ada dua buah solder atau alat pemanas listrik, yang disiapkannya untuk membatik di atas sandal tersebut. Keduanya berbentuk pipih, dengan ukuran yang berbeda.Cara pembuatan sandal batik sanggit ini sangat sederhana, “Pertama, bahan spon eva tipis dipotong sesuai ukuran sandal diinginkan, kemudian dilapisi dengan spon yang lebih tebal,” kata Syafiq.
Setelah itu, mulailah dilakukan pembatikan di atas kain spon tersebut, dengan motif yang diinginkan. “Seperti, motif bunga, daun, aneka motif parang dalam batik jawa dan sebagainya”, tambahnya.
Selanjutnya, agar tampak lebih indah, dilakukan pewarnaan dengan cat khusus. Baru kemudian dilakukan pelubangan, untuk memasang jepit sandal. Selanjutnya, diberi lapisan lagi pada bagian bawahnya, sebagai alas sandal dan penutup jepit tersebut. Dibantu 4 karyawannya, Syafiq bisa membuat tak kurang dari 40 buah sandal per hari, yang dipasarkannya hingga berbagai daerah di luar jawa.
Selain harganya yang sangat murah, sandal batik sanggit ini juga sangat diminati, karena, motifnya yang sangat unik dan indah. Sejak dirintis sekitar 5 bulan lalu, pesanan sandal batik sanggit kreasinya pun terus berdatangan. Bahkan, saat ini, ia tengah menyelesaikan pesanan sebanyak 1000 pasang sandal untuk sebuah even batik di Jakarta.
Meski berpotensi ekonomi tinggi, ide mengukir atau membatik di atas sandal dengan menggunakan solder ini justru didapat Syafiq secara tidak sengaja. Saat itu, salah satu karya kartun spon-nya secara tidak sengaja rusak akibat terkena solder. “Akibat terbakar solder justru timbul motif indah di atas kartun spon dinding itu,” katanya. Tak ayal, iapun mempunyai ide untuk membuat gambar batik di atas sandal dengan solder, setelah usahanya membuat sandal kartun kalah bersaing dengan produk serupa buatan pabrik
0 komentar:
Posting Komentar