SELAMAT DATANG DI KOTA SOLO

BERSIH KOTANYA SANTUN MASYARAKATNYA

Festival Pasar Panji 2009

Senin, 21 Maret 2011

Untuk menggerakkan pertumbuhan pasar tradisional di Solo dan kepedulian masyarakat Solo akan pelestarian pusaka budaya serta ekonomi kreatif maka Pemkot Surakarta bekerja sama dengan salah satu penyelenggara acara budaya, "Mataya Arts and Heritage",mengadakan festival yang diberi nama Festival Pasar Panji.

Festival yang diadakan di Pasar Windujenar,Ngarsopuro,Surakarta  tersebut cukup semarak dan memikat siapapun yang menontonnya.Meskipun dibawah terik matahari, para pelaku seni dengan semangat membawakan tarian tradisional. Beberapa penari dari Jawa Timur pun ikut  hadir untuk menyemarakkan acara pembukaan Festival Seni Pasar panji tersebut.

Sementara itu visual stage Festival Seni Pasar Panji itu sendiri sangatlah memikat. Di areal stage Pasar Windujenar, dipasang tiga topeng panji besar pada wajah bangunan depan pasar sebagai hiasan.
Topeng tersebut juga menjadi spirit panji yang mengilhami festival seni pasar panji tersebut.
Festival Seni Pasar Panji ini sendiri adalah sebagai simbolisasi bahwa pasar sebagai salah satu pusat kebudayaan penting di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Penyelenggaraan festival ini merupakan yang kelima dan rutin dilakukan sejak 2005," kata Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Subagiyo.
Ia menjelaskan, festival itu bukan hanya ajang promosi atas perkembangan berbagai pasar tradisional di Kota Solo.
"Tetapi festival tersebut juga sebagai simbolisasi pasar sebagai salah satu pusat kebudayaan Kota Solo," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan perdagangan dan kesenian harus berlangsung secara sinergis.
Pesona wisata atas pasar tradisional, katanya, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menarik minat masyarakat dan wisatawan ke Kota Solo.
Pada masa mendatang, katanya, pemkot setempat akan menggelar festival seni dan budaya dengan melibatkan seluruh pengelola pasar tradisional yang ada di Kota Solo.
Ia menjelaskan, setiap pengelola dan pemangku kepentingan atas pasar tradisional setempat menampilkan karakteristik pasarnya dalam bentuk kesenian dan budaya.
"Misalnya, Pasar Windujenar dengan karakteristik menjual barang antik, Pasar Notoharjo dengan pedagang barang bekas, Pasar Jetis dengan pedagang hewan peliharaan," katanya.
Pihaknya menyatakan, perlunya bekerja sama dengan seluruh peguyuban yang ada di berbagai pasar tradisional setempat untuk suksesnya festival tahunan seperti ini.
Ia menjelaskan, Festival Seni Pasar Panji pada 2009 dimeriahkan dengan berbagai atraksi oleh kalangan seniman yang antara lain berasal dari Solo, Yogyakarta, Klaten, dan penari asal Venezuela, Taily Leon.
Berbagai atraksi antara lain tarian Topeng Mbarang oleh seniman Padepokan Jengglong Joyo Mojosongo, Macapat Panji oleh Ki Agus Bimo dari Klaten, Pentas Wayang Lintang Johar oleh dalang cilik Sanggar Sarotama, dan pentas tari oleh Novita Lau dari Yogyakarta.
Tarian Sesaji Gerak Pasar dibawakan oleh kolaborasi Suprapto Suryo Dharmo, Hari Genduk, Sri Setyo Asih alias Ting Tong Sahita  akan menjadi pembuka festival seni itu.
Tarian tersebut menvisualisasikan kemakmuran, gemah ripah loh jinawi seperti kondisi Indonesia.













Festival itu juga ditandai dengan pameran fotografi tentang pasar-pasar tradisional di Solo oleh komunitas "Shootbox" dan seniman, FD Sukhmana dan Suroto Pincuk.

0 komentar:

Posting Komentar

Sugeng Rawuh

Sugeng Rawuh

Label Cloud




Statistik


awoencahsolo. Diberdayakan oleh Blogger.