SELAMAT DATANG DI KOTA SOLO

BERSIH KOTANYA SANTUN MASYARAKATNYA

Solo Batik Carnival (SBC) 2011

Kamis, 24 Februari 2011

Sekitar seratus peserta hingga saat ini telah mendaftarkan diri mengikuti Solo Batik Carnival (SBC) 2011, events budaya tahunan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang rencananya digelar 25 Juni mendatang.
"Sudah ada seratus orang yang mendaftarkan diri untuk ikut," kata Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Pemerintah Kota Surakarta, Purnomo Subagio, di Solo, Sabtu (19/2).
Mereka, katanya, antara lain berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Pihaknya menargetkan SBC 2011 diikuti sekitar 400 peserta. "Untuk yang akan ikut bisa mendaftar di Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya, atau di beberapa tempat lain yang telah disediakan," katanya.
Ia menjelaskan, SBC 2011 akan digelar malam hari, sekitar pukul    20.00 WIB, sedangkan kegiatan serupa pada tahun-tahun sebelumnya berlangsung sore hari. Lokasi SBC, katanya, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo."Untuk SBC ini memang semula ada rencana tempatnya dipindahkan ke Jalan Adisucipto (seputar stadion Manahan Solo, red.), tetapi rencana ini dibatalkan dan tetap digelar di Jalan Slamet Riyadi," katanya.
 Pihaknya akan menyiapkan panggung ukuran raksasa dengan tata lampu secara memadai untuk mendukung sukses SBC.Selain itu, katanya, disiapkan panggung khusus untuk penonton yang membayar tiket di tempat strategis di tepi jalan di pusat kota setempat itu.
"Memang untuk SBC tahun ini direncanakan akan ada panggung khusus dengan penonton yang membayar tiket dengan tarif bervariasi antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu," katanya.
Tetapi, katanya, masyarakat lainnya tetap bisa menyaksikan SBC 2011 secara gratis di luar panggung khusus tersebut.Ia mengakui, selama tiga kali penyelenggaraan SBC, cukup banyak keluhan masyarakat dan peserta yang diterima pihaknya terutama karena mereka tidak bisa menikmati sajian seni budaya itu secara utuh.
Pada penyelenggaraan tahun-tahun lalu, katanya, hampir sepanjang jalan yang dilalui arak-arakan SBC, dipadati penonton sehingga peserta tak bisa mengekspresikan daya kreatif dalam bentuk tari secara leluasa.
Bahkan, katanya, acap kali penonton nekat menerobos barisan peserta pawai sekadar untuk berfoto sehingga karnaval terkesan agak semrawut.
"Untuk tahun ini kami coba menyediakan panggung khusus bagi penonton yang ingin menikmati sajian dengan nyaman dan apik, tetapi harus membayar tiket masuk," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Sugeng Rawuh

Sugeng Rawuh

Label Cloud




Statistik


awoencahsolo. Diberdayakan oleh Blogger.